17 Jun 2012
9 Jun 2012
Short Story-Beside Me
Aku menguap sekali lagi. Entah sudah berapa kali mulutku membentuk huruf 'o' diikuti gerakan hidungku yang kembang kempis. Mataku juga mulai berair. Kutarik kacamata yang melekat erat di tulang hidungku. Lalu mengelap punggung kacanya. Aku tau, mungkin karena terlalu banyak melihat slid yang berjarak beerapa meter dari tempat aku duduk.
Membosankan.
Menhabiskan tiga jam duduk dan mengamati itu bukan aku. Bukan Nawang! Tapi kenyataanya, disinilah aku. Duduk di barisan ketiga rapat OSIS siang ini.
Menjenuhkan!
Kurasa semua anggota OSIS berpendapat sama sepertiku. Apalagi yang aku tahu, dia tidak datang hari ini. Iya dia! Dia yang beberapa minggu terakhir ini mengisi absen hatiku, juga dia yang membuat mataku sedikit 'melek' saat rapat OSIS.
Ya, setidaknya kami dulu pernah bersama.
Sesuatu yang bergetar memuyarkan lamunanku. Kuangkat kepalaku, lalu mendongak ke laci meja. Layar hpku berkedip. Satu sms masuk.
"enggak dibales?"
aku menggeleng, "nanti aja,"
"sms dari?"
"mas zefan"
Read More
Membosankan.
Menhabiskan tiga jam duduk dan mengamati itu bukan aku. Bukan Nawang! Tapi kenyataanya, disinilah aku. Duduk di barisan ketiga rapat OSIS siang ini.
Menjenuhkan!
Kurasa semua anggota OSIS berpendapat sama sepertiku. Apalagi yang aku tahu, dia tidak datang hari ini. Iya dia! Dia yang beberapa minggu terakhir ini mengisi absen hatiku, juga dia yang membuat mataku sedikit 'melek' saat rapat OSIS.
Ya, setidaknya kami dulu pernah bersama.
Sesuatu yang bergetar memuyarkan lamunanku. Kuangkat kepalaku, lalu mendongak ke laci meja. Layar hpku berkedip. Satu sms masuk.
"enggak dibales?"
aku menggeleng, "nanti aja,"
"sms dari?"
"mas zefan"
Langganan:
Postingan (Atom)
Diberdayakan oleh Blogger.
You can replace this text by going to "Layout" and then "Page Elements" section. Edit " About "