9 Jun 2012

Short Story-Beside Me

Aku menguap sekali lagi. Entah sudah berapa kali mulutku membentuk huruf 'o' diikuti gerakan hidungku yang kembang kempis. Mataku juga mulai berair. Kutarik kacamata yang melekat erat di tulang hidungku. Lalu mengelap punggung kacanya. Aku tau, mungkin karena terlalu banyak melihat slid yang berjarak beerapa meter dari tempat aku duduk.
Membosankan.
Menhabiskan tiga jam duduk dan mengamati itu bukan aku. Bukan Nawang! Tapi kenyataanya, disinilah aku. Duduk di barisan ketiga rapat OSIS siang ini.
Menjenuhkan!
Kurasa semua anggota OSIS berpendapat sama sepertiku. Apalagi yang aku tahu, dia tidak datang hari ini. Iya dia! Dia yang beberapa minggu terakhir ini mengisi absen hatiku, juga dia yang membuat mataku sedikit 'melek' saat rapat OSIS.
Ya, setidaknya kami dulu pernah bersama.

Sesuatu yang bergetar memuyarkan lamunanku. Kuangkat kepalaku, lalu mendongak ke laci meja. Layar hpku berkedip. Satu sms masuk.
"enggak dibales?"
aku menggeleng, "nanti aja,"
"sms dari?"
"mas zefan"

"kenapa enggak dibales? ntar dia nunggu. trus ngadunya ke aku lagi," sahut Lia
"enggak enak kan, mau bales sms sementara baru ada rapat,"
 "sejak kapan kamu jadi pemerhati rapat?" komentar lia, "jujur deh, kamu belum bisa move on?"
"aliya..."
"nawang,"
aku menghela nafas,"aku harus gimana lagi? akuudah coba,"
"simple. buka hatimu sepenuhnya buat zefan.Lupain dia. lupain Ardi. Dia masalalu wang,"
"kalau aku enggak bisa gimana?"
"kamu belum bisa, bukan enggak bisa, Wang" tutur Aliya.
aku menghela nafas, kemudian brsandar ke belakang tempat dudukku.
Laci mejaku bergetar sekali lagi. Layarnya berkedip. Satu sms lagi.Kuangkat kepalaku, lalu mendongak ke bawah laci meja. Segaris senyum terlukis di bibirku.
aliya mendongak, "mas Ardi?"
Aku mengangguk pelan, "he-eh,"
Aliya menarik salahsatu alisnya. "apa yang salah?" protesku.
"kamu,"
"kok bisa aku?"
"nawang, kamu masih berharap ya sama dia?"
"berharap gimana?"
"balikan. iya kan?"
belum sempat aku membalas sms, Aliya sudah mengambil handphone itu dari tanganku.
"aliya, apaan sih? aku mau bales smsnya"
 aliya geleng-geleng kepala,"ktanya tadi enggak enak bales sms kalau baru rapat. Berarti sebelum rapat selesai, kamu enggak boleh bales sms dari siapapun,"
aku menghela nafas, "yaudah lah. oke-oke,"
Aliya tersenyum sungging, aku membalasnya.
***




0 komentar:

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.

You can replace this text by going to "Layout" and then "Page Elements" section. Edit " About "

© N C E, AllRightsReserved.

Designed by ScreenWritersArena