Kekayaan dan keindahan dunia bawah
laut Indonesia dapat menjadi ilham tak terbatas bagi para desainer. Tak
terkecuali Parang Kencana, yang menginterpretasi indahnya alam bawah laut dalam
kreasi rancangan berbahan dasar batik. Lini batik yang berdiri sejak tahun 1992
ini pun membuktikannya lewat koleksi bertajuk "Simbiosa" yang tampil
pada hari ke-9 Jakarta Fashion Week (JFW) 2013 Minggu (11/11) di panggung
Fashion Loft Plaza Senayan.
Dalam peragaan tersebut label yang
dibentuk dan dikelola oleh Mariana Sutandi ini menampilkan tiga sequence.
Kombinasi aneka motif batik selalu menjadi kekuatan utama. Sequence
pertamamenghadirkan deretan busana kasual untuk aktivitas sehari-hari. Warna-warna
cerah seperti biru, ungu dan oranye tampil cantik dalam batik pekalongan
bermaterial katun dan sifon yang terlihat sangat ringan. Tali serut atau
drawstring menjadi aksen utama yang menghias blus, gaun, dan rok. Selain
menghadirkan dimensi gelembung, tali serut dapat membuat setiap desain dapat
tampil personal sesuai dengan preferensi pemakainya.
Rangkaian busana cocktail menghias
sequence kedua. Detail feminin seperti draperi, potongan one shoulder serta rok
asimetris mendominasi panggung. Kali ini palet warna bergeser ke rona-rona
lembut seperti pastel. Pendaran manik-manik tak alpa disematkan sebagai
instrumen penghias.
Sequence terakhir menjadi
klimaksnya, deretan gaun-gaun malam hadir memesona di bagian akhir. Variasi
multi warna, diantaranya kombinasi warna biru putih mencerminkan cantiknya laut
tropis. Permainan punggung terbuka serta leher halter terlihat mendominasi.
Aura glamour menampilkan aksen manik-manik yang tersebar di hampir keseluruhan
gaun. Koleksi Simbiosa membuktikan kecerdikan Parang Kencana dalam meramu
beragam motif batik tradisional dalam pilihan desain busana urban yang sangat
aplikatif, dan mencerminkan ciri khas Indonesia tentunya. (Cempaka Asriani/ Tim
Peliput Dewi)
0 komentar:
Posting Komentar